1.Jelaskan ttg Kebijakan dan hak Octrooi /Istimewa VOC termask Pelayaran Hongi dan hak Ekstirpasi
2. Penjelajahan bangsa Portugis ke Maluku tahun dan tokohnya
3. Pendaratan Belanda ke Banten
4. Gubernur jendral VOC Pieter Both dan JP. Coen
5.perjanjian Giyanti dan Salatiga
6. Penyerangan S. Agung hanyokrokusumo ke batavia 1628 dan 1628 ( tahun, sebab dan tokoh2nya)
7.Kebijakan HW. daendels di Indonesia
8. Perang Patimura ( tahun, tokoh, sebab dan benteng yang diperebutkan)
9. Perang Diponegoro ( strategi, tokoh,sebab)
10.Gerakan Protes para petani ( sebab, tokoh dan tempat kejadian)
11.pengertian nasionalisme, chauvinisme dan internasionalisme
12. Faktor pendorong pergerakan nasional ( intern dan ekstern)
13. Kongres Wanita/perempuan (tempat, pemimpin dan hasil)
14. Tujuan Pendidikan Belanda untuk para pribumi
15.PI / perhimpunan Indonesia ( tempat berdiri, nama lain, tokoh)
16. PNI/ Partai nasional Indonesia ( pemimpin, tokoh, perpecahan menjadi 2 yaitu,...)
17. Politik Etis/ Van Deventer/ politik balas budi
18. Tipe Perjuangan organisasi Indonesia ( Radikal, awal pergerakan dan moderat)
19.SI/ sarekat Islam ( tokoh, tujuan, perpecahan SI menjadi 2 ?? )
20. Surat kabar/ majalah untuk perjuangan( BU, SDI, PI)
Senin, 30 September 2013
Jumat, 08 Maret 2013
PR Penjajahan Jepang di Indonesia Kls 8
Fill in the blanks
1. Sebagai
akibat dikeluarkannya UU Balatentara No. 2 tanggal 8 Maret 1942 oleh Jepang
maka organisasi di Indonesia ......
2. Tentara
Keenam Belas ( angkatan darat ) dalam pemerintahan militer Jepang di Indonesia
memerintah atas wilayah....... yang disebut....
3. Dalam PD
II, Indonesia dijadikan sasaran penting agresi militer Jepang karena...
4. Pada
tanggal 5 September 1943 pemerintah militer Jepang membentuk Badan
Pertimbangan Pusat yang disebut...
5. Satu-satunya
organisasi pergerakan nasional yang boleh berdiri pada masa pendudukan Jepang
adalah...
6. Karena
PUTERA tidak efektif lagi, maka dibubarkan oleh Jepang dan diganti oleh Jepang
dengan...
7. Panglima
Tentara Jepang yang mendarat di Indonesia adalah...
8. Koperasi
pertanian pada masa pemerintahan Jepang disebut...
9. Sebutan
untuk Parlemen jepang di indonesia adalah....
10. Pemimpin
pemberontakan PETA di Gumilir adalah...
11. Pemimpin
gerakan 3A adalah...
12. Gerakan
yang dibentuk tanggal 9 Maret 1943, bertujuan mendidik dan melatih para pemuda
agar dapat membantu Jepang dlm mempertahankan wilayah Indonesia dari serangan
Sekutu adalah...
13. “Bogodan”
adalah barisan pembantu Polisi di daerah...
14. Ketua Badan
pertimbangan Pusat adalah...
15. Wajib kerja
tanpa upah bagi tokoh masyarakat dan golongan intelektual seperti pamong praja
,pegawai pajak dll disebut....
16. Pengerahan
Romusha di lakukan oleh Panitia pengerah Romusha yang disebut...
17. Pasukan militer
resmi jepang yang dikirim ke Malaya, Burma untuk menghadapi sekutu adalah...
18. Sebutan
sistem kemasyarakatan yang dikenalkan Jepang setara dengan RT adalah...
19. Pasukan
Jepang di seluruh Asia Tenggara berada dibawah komando Panglima Tentara Umum
Selatan Yang berpusat di....
20. L Rumkorem
adalah pemimpin pemberontakan “Gerakan Koreri” yang terjad didaerah...
Explain Briefly
1. Berikan 3
contoh kebijakan pemerintah Jepang yang dimanfaatkan oleh para tokoh nasional
indonesia !
2. Berikan 5 dampak positif penjajahan Jepang bagi rakyat
Indonesia !
3. Mengapa
MIAI tetap dipertahankan pada masa pendudukan Jepang !
4. Sebutkan 5
tokoh perlawanan rakyat menentang Jepang serta daerah perlawanannya!
5. Jelaskan
yang dimaksud perlawanan perjuangan
legal dan ilegal pada masa pendudukan jepang ?
Kamis, 28 Februari 2013
RANGKUMAN SKL KELAS 9 TAHUN 2013
RANGKUMAN SKL KELAS
9 TAHUN 2013
1. Mengidenfikasi peninggalan Z. Batu
a.
Palaeolithikum (Zaman Batu Tua),
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan.
Contoh alat-alat tsb adalah :
·a.Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya
disebut "Chopper" (alat
penetak/pemotong untuk menggali umbi2 an
· Flakes,
yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan
untuk mengupas makanan.
. Kapak perimbas untuk mengguliti binatang
a. Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum
tersebut dapat dikelompokan menjadi Kebudayaan
Pacitan dan Ngandong
b.
Mesolithikum
(Zaman Batu Tengah)
a. "kjoken modinger" (sampah dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah.
b. Alat-alat zaman Mesolithikum :
Kapak genggam (peble), Kapak pendek (hache Courte),
Pipisan (batu-batu penggiling)
Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah Alat-alat ini banyak ditemukan
di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores
c.
Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang
ditemukan di gua-gua yang disebut "Abris
Sous Roches
" Adapun alat-alat tersebut adalah :
·
Flaces (alat serpih) , yaitu
alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan.
·
Ujung mata panah, batu penggilingan (pipisan), kapak,
alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,
· Alat-alat ini
ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone
Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)
c.Neolithikum (Zaman Batu Muda)
zaman ini terjadi Revolusi
budaya.
Contoh alat tersebut :
a. Kapak Persegi, misalnya : Beliung,
Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali,
Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
b. Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang
diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
c. Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar,
Leti, Minahasa dan Serawak
b.
Megalithikum
(Zaman Batu Besar )
Hasil kebudayaan
zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :
a. Menhir , adalah tugu batu
yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati arwah nenek moyang
b.
Dolmen, adalah meja batu, merupakan
tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang, Adapu;a yang digunakan
untuk kuburan
c.
Sarkopagus atau keranda,
bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup
d.
Kubur batu/waruga yang terbuat dari
batu besar yang masing-masing papan batunya lepas satu sama lain
e.
Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun
bertingkat-tingkat
2. ZAMAN LOGAM
a.. Zaman
Tembaga = tidak terjadi di Indonesia
b. Zaman Perunggu
·
Kapak Corong (Kapak Perunggu),
banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi dan Kepulauan
Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.
·
Nekara perunggu(Moko), berbentuk seperti dandang. Banyak
ditemukan di daerah : Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan
Kep. Kei. Kegunaan untuk acara keagamaan dan maskawin.
Kebudayaan ini sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina
2. Sastera Zaman Majapahit
· Karya
sastra zaman majapahit awal : Kitab Negarakertagama (Mpu prapanca),Kitab
Sutasoma ( Bhinneka Tunggal Ika ) dan
Arjuna wiwaha (Mpu tantular ),Kitab Kunjarakarna,Kitab parthayajana.
· Karya
sastra jaman majapahit akhir : Kitab pararaton, Kitab kidung Sundayana, Kitab
surandoka,Kitab ranggalawe, Kitab panji wijayakrama, Kitab usana jawa, Kitab
usana bali, Kitab Paman canggah, Tangtu pagelaran, Calon arang,Korawasrama,
Tantri kamandaka dan pancatantra.
3. Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam berdiri
tahun 1586 dengan raja yang pertama Sutawijaya yang bergelar Panembahans
Senopati (1586-1601). Pengganti Penembahan Senopati adalah Mas Jolang (1601 –
1613). Dalam usahanya mempersatukan kerajaan-kerajaan Islam di Pantai untuk
memperkuat kedudukan politik dan ekonomi Mataram. Mas Jolang gugur dalam
pertempuran di Krapyak sehingga dikenal dengan nama Panembahan Seda Krapyak.
Kerajaan Mataram kemudian
diperintah Sultan Agung pada masa inilah Mataram mencapai puncak kejayaan.
Wilayah Mataram bertambah luas meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian
Jawa Barat kemajuan yang dicapai Sultan Agung meliputi :
1) Bidang Politik
Sultan Agung berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa dan menyerang VOC di Batavia. Serangan Mataram terhadap VOC dilakukan tahun 1628 dan 1929 tetapi gagal mengusir VOC. Penyebab kegagalan antara lain :
a. Jaraknya terlalu jauh yang mengurangi ketahanan prajurit Mataram
b. Kekurangan persediaan makanan
c. Pasukan Mataram kalah dalam persenjataan dan pengalaman perang.
Sultan Agung berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa dan menyerang VOC di Batavia. Serangan Mataram terhadap VOC dilakukan tahun 1628 dan 1929 tetapi gagal mengusir VOC. Penyebab kegagalan antara lain :
a. Jaraknya terlalu jauh yang mengurangi ketahanan prajurit Mataram
b. Kekurangan persediaan makanan
c. Pasukan Mataram kalah dalam persenjataan dan pengalaman perang.
2) Bidang Ekonomi
Kerajaan Mataram mampu meningkatkan produksi beras dengan memanfaatkan beberapa sungai di Jawa sebagai irigasi
Kerajaan Mataram mampu meningkatkan produksi beras dengan memanfaatkan beberapa sungai di Jawa sebagai irigasi
3) Bidang Sosial Budaya
- Munculnya kebudayaan kejawen yang merupakan kebudayaan asli Jawa dengan kebudayaan Islam
- Sultan Agung berhasil menyusun Tarikh Jawa
- Ilmu pengetahuan dan seni berkembang pesat, sultan Agung mengarang kita sastra Gending Nitisruti dan Astabrata.
Sepeninggal Sultan Agung tahun 1645, kerajaan mataram mengalami kemunduran
sebab penggantinya cenderung bekerjasama dengan VOC.
4. Perlawanan Imam Bonjol
Peristiwa ini berawal dari
gerakan Paderi untuk memurnikan ajaran Islam di wilayah Minangkabau, Sumatra
Barat. Perang ini dikenal dengan nama Perang Paderi karena merupakan perang
antara kaum Paderi/kaum putih/golongan agama melawan kaum hitam/kaum Adat dan
Belanda.
Tokoh-tokoh pendukung kaum Paderi
adalah Tuanku Nan Renceh, Tuanku Kota Tua, Tuanku Mensiangan, Tuanku Pasaman,
Tuanku Tambusi, dan Tuanku Imam.
Jalannya Perang Paderi dapat dibagi menjadi 3 tahapan, berikut:
1 ) Tahap I, tahun 1803 – 1821
Ciri perang tahap pertama ini adalah murni perang saudara dan belum ada campur tangan pihak luar, dalam hal ini Belanda. Perang ini mengalami perkembangan baru saat kaum Adat meminta bantuan kepada Belanda. Sejak itu dimulailah Perang Paderi melawan Belanda.
1 ) Tahap I, tahun 1803 – 1821
Ciri perang tahap pertama ini adalah murni perang saudara dan belum ada campur tangan pihak luar, dalam hal ini Belanda. Perang ini mengalami perkembangan baru saat kaum Adat meminta bantuan kepada Belanda. Sejak itu dimulailah Perang Paderi melawan Belanda.
2 ) Tahap II, tahun 1822 – 1832
Tahap ini ditandai dengan meredanya pertempuran karena Belanda berhasil mengadakan perjanjian dengan kaum Paderi yang makin melemah. Pada tahun 1825, berhubung dengan adanya perlawanan Diponegoro di Jawa, pemerintah Hindia Belanda dihadapkan pada kesulitan baru. Kekuatan militer Belanda terbatas, dan harus menghadapi dua perlawanan besar yaitu perlawanan kaum Paderi dan perlawanan Diponegoro.
Tahap ini ditandai dengan meredanya pertempuran karena Belanda berhasil mengadakan perjanjian dengan kaum Paderi yang makin melemah. Pada tahun 1825, berhubung dengan adanya perlawanan Diponegoro di Jawa, pemerintah Hindia Belanda dihadapkan pada kesulitan baru. Kekuatan militer Belanda terbatas, dan harus menghadapi dua perlawanan besar yaitu perlawanan kaum Paderi dan perlawanan Diponegoro.
Oleh karena itu, Belanda mengadakan perjanjian perdamaian dengan Kaum
Paderi. Perjanjian tersebut adalah Perjanjian Masang (1825) yang berisi masalah
gencatan senjata di antara kedua belah pihak. Setelah Perang Diponegoro
selesai, Belanda kembali menggempur kaum Paderi di bawah pimpinan Letnan
Kolonel Ellout tahun 1831. Kemudian, disusul juga oleh pasukan yang dipimpin
Mayor Michiels.Pada saat ini Imam Bonjol diadu domba dgn Sentot Alibasah
Prawirodirjo ( Perang diponegoro)
3 ) Tahap III, tahun 1832 – 1838
Perang pada tahap ini adalah perang semesta rakyat Minangkabau mengusir Belanda. Sejak tahun 1831 kaum Adat dan kaum Paderi bersatu melawan Belanda yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol.
Perang pada tahap ini adalah perang semesta rakyat Minangkabau mengusir Belanda. Sejak tahun 1831 kaum Adat dan kaum Paderi bersatu melawan Belanda yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol.
Pertempuran itu berakhir dengan penangkapan Tuanku Imam, yang langsung
dibawa ke Padang. Selanjutnya atas perintah Letkol Michiels, Tuanku Imam
diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat pada tahun 1838. Kemudian pada tahun 1839
dipindah ke Ambon. Tiga tahun kemudian dipindah ke Manado sampai meninggal pada
tanggal 6 November 1964 pada usia 92 tahun.
5. Kebijakan Raffles
Kebijakan Raffles dikenal sistem sewa tanah (Landrent). Sistem sewa tanah disebut juga sistem pajak
tanah. Rakyat atau para petani harus membayar pajak sebagai uang sewa, karena
semua tanah dianggap milik negara. Berikut ini pokok-pokok sistem Landrent.
a. Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan.
b. Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara bupati.
c. Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah.
a. Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan.
b. Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara bupati.
c. Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah.
Pemerintahan Raffles didasarkan
atas prinsip-prinsip liberal yang hendak mewujudkan kebebasan dan kepastian
hukum. Prinsip kebebasan mencakup kebebasan menanam dan kebebasan perdagangan.
Kesejahteraan hendak dicapainya dengan memberikan kebebasan dan jaminan hukum
kepada rakyat sehingga tidak menjadi korban kesewenang-wenangan para penguasa.
Dalam pelaksanaannya, sistem Landrent di Indonesia mengalami kegagalan, karena:
a. sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang luasnya berbeda,
b. sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah,
c. terbatasnya jumlah pegawai, dan
d. masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang.
Dalam pelaksanaannya, sistem Landrent di Indonesia mengalami kegagalan, karena:
a. sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang luasnya berbeda,
b. sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah,
c. terbatasnya jumlah pegawai, dan
d. masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang.
6.
Sebab2/Faktor pendorong pergerakan
nasional
a.Internal Factors
penderitaan rakyat
munculnya gol. pelajar
mengenang kejayaan masa
kerj. Sriwijaya dan majapahit
keinginan lepas dari
penjajahan
b.External Factors
kemenangan
Jepang atas Rusia(1904 – 1905)
pengaruh
nasionalisme negara-negara tetangga
Contoh:
1. Philipines led by Jose Rizal
2. India led by Mahatma Gandhi
3. Turkey led by Mustafa Kemal Pasha
4. China led by Dr. Sun Yat Sen
5. Egypt led by Gamal Abdul Nasser
pernyataan
Wodroow Wilson ttg hak2 asasi manusia
berkembangnya
liberalisme
7.
Peristiwa sekitar Proklamasi
a.
Peristiwa Rengas dengklok
Pada akhirnya terdapat perbedaan
antara golongan tua dan golongan muda. Perbedaan pendapat tersebut mendorong
golongan muda untuk membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru
berusia 9 bulan) dan Hatta ke Rengasdengklok pada dini hari 16 Agustus 1945. Tujuan dilakukannya pengasingan tersebut
adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.
Dipilihnya Rengasdengklok karena berada jauh dari jalan raya utama
Jakarta-Cirebon dan di sana dapat dengan mudah mengawasi tentara Jepang yang
hendak datang ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.Di Rengasdengklok
Soekarno dan Hatta menempati rumah milik warga masyarakat yang bernama Jo Ki
Song keturunan Tionghoa.
b.
Perumusan naskah proklamasi
PERUMUSAN
NASKAH PROKLAMASI 16/8/1945
1. Rencana
awal : Hotel DES INDES
2. TKP : R.
MAKAN LAKS. MAEDA
3. Jalan : JL.
MIYOKODORI /IMAM BONJOL NO 1
4. Tokoh2
yg berperan
a. Penulis
Naskah :
Soekarno
b. Perancang
Alinea 1 : Achmad
Soebarjo
c. Perancang
Alinea 2 : Moh Hatta
d. Pengetik
naskah
e. Mengusulkan
ttd oleh Soekarno Hatta SOEKARNI
f. Mengusulkan
ttd oleh anggota PPKI CHAERUL SALEH
g. Mengusulkan
ttd oleh semua yg hadir MOH HATTA
5. Perubahan
Naskah oleh Sayuti melik
A. Tempoeh -----Ã
TEMPO
B. 17’8’05 ----- > HARI 17 BOELAN 8
TAHOEN 05
C. WAKIL2 BGS IND ----- > ATAS NAMA BGS IND
6. Perbedaan naskah Klad dan outentik
a. Klad : tulisan
tgn soekarno, tdk ada ttd soekarno hatta
b. Autentik : ketikan sayuti melik, sdh ada ttd soekarno
8.PERISTIWA
PERTEMPURAN 5 HARI di SEMARANG (15 – 19 Okt 45)
Pertempuran
5 Hari
atau Pertempuran 5 Hari di Semarang adalah serangkaian pertempuran
antara rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang.
Pertempuran ini adalah perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang
pada masa transisi (bedakan dengan Peristiwa
10 November - perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam
melawan sekutu dan Belanda).Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau kenyataannya suasana sudah mulai memanas sebelumnya) dan berakhir tanggal 20 Oktober 1945. 2 hal utama yang menyebabkan pertempuran ini terjadi karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr. Kariadi
Kaburnya tawanan Jepang
Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia adalah ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di tengah jalan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah pimpinan Jendral Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani, dan untuk maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidobutai di Jatingaleh.Tewasnya Dr. Kariadi
Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Cadangan air di Candi, desa Wungkal, (Sekarang menjadi kawasan industri Candi Semarang) waktu itu adalah satu-satunya sumber mata air di kota Semarang. Sebagai kepala RS Purusara (sekarang Rumah Sakit Kariadi) Dokter Kariadi berniat memastikan kabar tersebut. Selepas Magrib, ada telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan agar dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi kemudian dengan cepat memutuskan harus segera pergi ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Peristiwa ini di monumnkan pada TUGU MUDA
9.AKIBAT Perang
Dunia II
1. Bidang Politik
Munculnya negara superpower
yaitu Amerika dan Uni Soviet.
Terjadinya perang dingin
antara blok Barat dan blok Timur
Berkembangnya pergerakan
nasional di Asia.
Pembentukan aliansi
militer spt, NATO, Pakta Warsawa
Munculnya negara merdeka
tetapi tidak bersatu.
Spt : Jerman
barat timur, korea utara selatan, Cina RRC Taiwan,
2.
Bidang Ekonomi
Perekonomian dunia hancur.
Jepang dan jerman
berkembang menjadi negara industri yang besar
3. Bidang Sosial
Meningkatnya peranan
golongan terpelajar
Berdirinya organisasi
sosial untuk korban perang
Munculnya PBB
10. PERUNDINGAN LINGGARJATI DAN RENVILLE
a. Perundingan Linggarjati
Tanggal : 10
November 1945 - 15 November 1945
Tempat : Kuningan, Jawa Barat
Pemimpin delegasi :
- Sutan Syahrir (Indonesia)
- Schermerhorn (Belanda)
- Lord K. (Inggris)
Isi perundingan :
1. Pemerintah Belanda mengakui Jawa, Madura, dan Sumatera secara de facto
2. Pemerintah Belanda dan RI bersama-sama menyelenggarakan berdirinya negara federal (serikat), yaitu RIS (Republik Indonesia Serikat)
3. Dibentuknya Uni Indonesia-Belanda
Tempat : Kuningan, Jawa Barat
Pemimpin delegasi :
- Sutan Syahrir (Indonesia)
- Schermerhorn (Belanda)
- Lord K. (Inggris)
Isi perundingan :
1. Pemerintah Belanda mengakui Jawa, Madura, dan Sumatera secara de facto
2. Pemerintah Belanda dan RI bersama-sama menyelenggarakan berdirinya negara federal (serikat), yaitu RIS (Republik Indonesia Serikat)
3. Dibentuknya Uni Indonesia-Belanda
b.Perundingan Renville
Tanggal : 8 Desember 1947
Tempat : Kapal Renville (milik AS)
Pemimpin delegasi :
- Amir Syafrudin (Indonesia)
- Abdul Kadir (Belanda
Isi perundingan :
1. Pelaksanaan gencatan senjata
2. Dibuat garis demarkasi / pemisah antara wilayah RI dengan penduduka Belanda
3. Daerah-daerah yang berada di belakang garis Van Mook harus ditinggalkan pasukan RI
Tempat : Kapal Renville (milik AS)
Pemimpin delegasi :
- Amir Syafrudin (Indonesia)
- Abdul Kadir (Belanda
Isi perundingan :
1. Pelaksanaan gencatan senjata
2. Dibuat garis demarkasi / pemisah antara wilayah RI dengan penduduka Belanda
3. Daerah-daerah yang berada di belakang garis Van Mook harus ditinggalkan pasukan RI
11.
Kebijakan Ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 membuat
Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonominya
menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan
sistem ini, diharapkan akan bermuara pada kemakmuran bersama dan persamaan
dalam sosial, politik, dan ekonomi. Tapi nyatanya, kebijakan-kebijakan ekonomi
yang diambil pemerintah pada masa itu belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia.
Hal-hal penting yang terjadi, antara lain:
Hal-hal penting yang terjadi, antara lain:
- Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang, seperti uang pecahan kertas Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1.000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
- Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Kondisi ini dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962, harga barang-baranga naik hingga 400 persen.
- Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1.000 menjadi Rp 1. Sehingga, uang rupiah baru mestinya dihargai 1.000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka, tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
Kegagalan-kegagalan dalam
berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat
pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini, banyak proyek-proyek mercusuar yang
dilaksanakan pemerintah dan juga sebagai akibat politik konfrontasi dengan
Malaysia dan negara-negara Barat.
12. Peran PBB dalam
Pengembalian Irian Barat
A. Persetujuan
New York
Pada tanggal 15 Agustus 1962 ditandatangani persetujuan
antara Indonesia dan Belanda di Markas Besar PBB di New York , yang kemudian
dikenal dengan Persetujuan New York.
Adapun isi perjanjian New
York antara lain :
1. Mulai
tanggal 1 Oktober 1962 kekuasaan Belanda atas Irian Barat berakhir :
Untuk selanjutnya Irian Barat dikuasai oleh pemerintah sementara PBB yang disebut UNTEA ( United Nations
Temporary Execative Auyhority ) . Sejak itulah bendera Belanda
diturunkan diganti dengan bendera PBB
2. Mulai
tanggal 1 Oktober 1962 sampai dengan 1
Mei 1963 Irian Barat berada dibawah
kekuasaan PBB : Pemerintahan sementara
PBB ( UNTEA) berada dibawah pimpinan Jalal Abdoh dari Iran , sedangkan sebagai gubernur Irian
Barat yang petama adalah E.J. Bonay, putra
asli Irian Barat. Untuk menjamin keamanan di Irian Barat PBB membentuk United Nations Security Forces ( UNSF )
dibawah pimpinan Brigadir Jenderal Said
Uddin Khan dari Pakistan . Secara berangsur- angsur angkatan perang Belanda
dipulangkan dan sebagian ditempatkan dibawah pengawasan PBB dan tidak
diperbolehkan untuk kegiatan operasi militer. Antara Irian Barat dan daerah
Indonesia lainnya berlaku lalu lintas bebas .
3. Mulai
tanggal 31 Desember 1962 bendera merah putih
berkibar disamping bendera PBB
4. Pada
tanggal 1 Mei 1963 secara resmi PBB menyerahkan Irian Barat kepada pemerintah
RI
Sebagai bagian dari
Persetujuan New York Indonesia menerima kewajiban untuk mengadakan “ Penentuan
Pendapat Rakyat “ ( Ascertainment of the
wishes of the people ) atau dikenal dengan istilah Pepera , di Irian Barat sebelum akhir tahun 1969 . Dengan ketentuan bahwa
kedua belah pihak : Belanda – Indonesia akan menerima keputusan
hasil penentuan pendapat rakyat Irian Barat tersebut.
13.PEMBERONTAKAN DI
/TII Di JABAR DAN JATENG
1. Pemberontakan
DI / TII di Jawa Barat:
Pada tanggal 7 Agustus
1949 Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo
memproklamasikan kemerdekaan Negara Islam Indonesia (NII ) di desa Cisayong – kawasan gunung Geber –
Tasikmalaya - Jawa Barat . Pemberontakan gerakan DI. TII melakukan
perampokan dan membakar pemukiman penduduk, membongkar jalur kereta
api, menyiksa dan membunuh rakyat . Upaya untuk memadamkan pemberontakan DI /
TII cukup menyulitkan karena :
-
Beberapa orang Belanda
membantu gerakan pemberontakan tsb
-
Situasi politik negara tidak
stabil, karena juga harus berhadapan
dengan Belanda.
-
Medan pemberontakan di daerah pegunungan
-
Pasukan Kartosuwiryo leluasa
bergerak membaur dengan masyarakat
Akhirnya TNI melalui operasi Pagar Betis , pada
tanggal 4 Juni 1962 Kartosuwiryo
beserta keluarga dan pengawal- pengawalnya dapat ditangkap hidup- hidup di
kawasan gunung Geber – Tasikmalaya. Pada
tanggal 14 Agustus 1962 Kartosuwiryo diadili di Mahkamah Angkatan Darat dan
dijatuhi hukuman mati pada tanggal 16 Agustus 1962.
2. Pemberontakan
DI / TII di Jawa Tengah :
Pemberontakan DI / TII di
Jawa Tengah berlangsung di berbagai daerah secara terpisah. Di
Brebes, Tegal dan Pekalongan , pemberontakan DI / TII dipimpin oleh Amir Fatah yang pada tanggal 23 Agustus 1949 memproklamasian berdirinya
Negara Islam Indonesia (NII )di desa Pangarasan – Tegal . Pemberontakan
ini berhasil ditumpas oleh TNI melalui Operasi
Guntur .
1.
Proses Berakhirnya ORDE BARU
A. Berakhirnya
orde baru , krisis ekonomi dan gerakam reformasi
1. Krisis
ekonomi :
Ketika
dunia dilanda krisis moneter, tak terkecuali Indonesia yang ditandai dengan
terus merosotnya nilai rupiah terhadap dolar. Krisis moneter yang melanda
Indonesia berimbas pada krisis ekonomi
yang berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan .Adapun dampak krisis
moneter bagi masyarakat dan pemerintah
Indonesia adalah :
-
Rusaknya tatanan perekonomian
yang ditandai dengan kebangkrutan perbankan, perusahaan dan berbagai badan
usaha lainnya
-
Gelombang pemutusan hubungan
kerja ( PHK) yang merupakan dampak dari kebangkrutan sektor usaha tidak bisa
dibendung lagi
-
Melonjaknya harga- harga
kebutuhan pokok mengakibatkan kemiskinan semakin meningkat
-
Muncul krisis
kepercayaan terhadap pemerintah orde
baru.
Dalam kondisi negara mengalami krisis moneter, pihak IMF
mengulurkan bantuan pinjaman senilai 23
miltar dolar kepada pemerintah Indonesia
yang diberikan secara bertahap. Sekitar 16 bank dilikuidasi karena
dianggap tidak layak operasi dan memanggil menteri- menteri ekonomi dan
gubernur BI untuk membahas cara mengatasi krisis moneter ini . Akan tetapi
pemerintah tetap tidak mampu mengatasi
permasalahan, bahkan harga sembako mulai melambung dan kelangkaan barang
berlangsung dimana- mana.
2. Gerakan
reformasi :
Pada tanggal 10
Maret 1998 jenderal Soeharto terpilih
kembali menjadi presiden RI untuk
periode 1998 – 2003 untuk ke tujuh kalinya.masyarakat mulai merasa jenuh
dengan kepemimpinan presiden Soeharto,
apalagi tatkala presiden mengumumkan susunan kabinet pembangunan VII yang
dinilai masyarakat penuh dengan nepotisme.
Tak urung berbagai aksi
penentangan pun mulai bermunculan. Diawali dengan aksi para mahasiswa di
Jakarta yang diikuti kaum cendekiawan mulai mengadakan demonstrasi menyuarakan
reformasi. Meski aksi mereka banyak
menimbulkan bentrokan dari aparat keamanan, namun upaya menyuarakan reformasi
terus bergema dimana- mana.
Gerakan reformasi yang dipelopori
kaum mahasiswa dan cendekiawan ini banyak dipengaruhi oleh Prof. Dr H. Amien
Rais MA , dosen sospol UGM yang dianggap
sebagai figur pencetus ide reformasi.
Gencarnya arus unjuk rasa yang dilakukan
oleh para mahasiswa banyak mendapat tekanan dari pihak keamanan yang berusaha keras memadamkan aksi unjuk
rasa, sehingga bentrokan berdarahpun tak terelakkan lagi. Pada tanggal 1 Mei
1998 Moses Gatotkaca, seorang mahasiswa Sanata Dharma – Yogyakarta tewas saat berunjuk rasa dengan luka di kepala.
Perjuangan para mahasiswa
menyuarakan reformasi dan menuntut pengunduran diri presiden Soeharto semakin
gencar , tidak gentar dengan sikap keras yang ditunjukkan oleh pihak keamanan.
Para mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi di Jakarta beramai- ramai mengepung dan menduduki gedung DPR / MPR
Peristiwa berdarahpun tak urung mewarnai aksi para mahasiswa ini , yang dikenal
dengan tragedi Trisakti dan tragedi Semanggi
pada tanggal 12 Mei 1998 yang
menewaskan empat mahasiswa Trisakti :
-
Hafidhin A Royan
-
Hendrawan Sie
-
Elang Mulia Lesmana
-
Hery Hartanto
Tragedi Trisakti dan Semanggi
telah memancing kemarahan rakyat . Kerusuhan , penjarahan dan pembakaranpun
merajalela menimbulkan kekacauan di ibu kota.
Pada tanggal 19 Mei 1998
presiden Soeharto berusaha mengatasi keadaan dengan rencana membentuk kabinet
Reformasi yang diketuai dirinya, namun rencana tersebut tidak mendapat sambutan
dari berbagai pihak. Sementara desakan pengunduran diri presiden Soeharto
semakin marak.
Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 jam 09.00
di Gedung Istana Merdeka presiden
Soeharto menyatakan pengunduran dirinya sebagai presiden RI dan menyerahkan
jabatan presiden kepada BJ Habibie yang
sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden.
Dengan pengunduran diri presiden
Soeharto maka berakhir sudah
pemerintahan orde baru yang telah berkuasa selama 32 tahun .
2.
GERAKAN NON BLOK
A. Gerakan
Non Blok dan peran Indonesia
1. Latar
belakang :
Gerakan
Non Blok ( GNB ) muncul karena adanya peang dingin ( cold war) antara blok
barat ( Amerika Serikat) dengan blok timur ( Sovyet )., sehingga perlu adanya
wadah bagi negara- negara yang tidak termasuk dalam salah satu blok tsb.
Prinsip- prinsip Gerakan Non Blok tersebut muncul dalam Konfeensi Asia Afrika (
tahun 1955 ) dan dipertegas dalam KTT Gerakan Non Blok I di Beograd tahun 1961
. Gerakan tsb memegang teguh prinsip- prinsip hidup damai berdampingan dalam
bidang ekonomi, politik dan sosial.
2. Pendiri
:
Gerakan
Non Blok ( GNB ) berdiri pada tahun 1961 dipelopori oleh lima pemimpin negara
yaitu :
-
Presiden Soekarno ( Indonesia
)
-
Presiden Josef Bros Tito (
Yugoslavia)
-
Presiden Gamal Abdul Naser (
Mesir )
-
Perdana Menteri Pangir
Jawahrlal Nehru ( India)
-
Perdana Menteri Kwame
Nkrumah ( Ghana)
3. Tujuan
Gerakan Non Blok ( GNB ) bertujuan :
Menghimpun negara berkembang yang tidak termasuk dalam blok barat/ blok
timur untuk turut serta meredakan ketegangan dunia.
4. Peran Indonesia :
Peran
Indonesia dalam Gerakan Non Blok adalah :
-
Sebagai salah satu negara
pencetus berdirinya gerakan non blok
-
Pernah duduk sebagai ketua
gerakan non blok untuk periode tahun
1992 – 1995
-
Pernah sebagai tuan rumah
penyelenggara KTT Non Blok di tahun 1992
Langganan:
Postingan (Atom)